Senin, 15 Februari 2016




Bahasa Indonesia
BAB 1
  Berguru Pada Pengalaman  

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Arti dari pepatah itu adala salah satu makna yang bermanfaat bagi kehidupan. Pengalaman seseorang juga dapat disampaikan lewat karya sastra, seperti puisi dan cerpen. Melalui karyanya para satrawan sangat lelusa memainkan kata-kata agar apa yang disampaikannya dapat dinikmati oleh para pembaca.Misalnya puisi karya F . Maulana Rifai yang berjudul "Puisi Jalan Kehidupan". 

Teks Eksemplum termasuk cerita (story genre) yang mengisahkan tokoh atau pelaku. Kisah tersebut diawali dengan pengenalan tokoh, kemudian dilanjutkan dengan insiden dan peristiwa yang dialami tokoh, lalu ditutup dengan interpretasi yang muncul dari dalam diri tokoh. Sebagai sebuah karya sastra, teks esksemplum yang berisi pengalaman hidup manusia tidak akan dapat kamu baca dan pahami maknanya apabila tidak ditulis dalam bahasa Indonesia. Salah satu contoh teks eksemplum adalah " Putri Tangguk ". Teks " Putri Tangguk " terdapat unsur dri teks eksemplum. Bagaimana cara kita mengetahuinya ? kita dapat mengetahuinya , karena teks eksemplum terdapat strukturnya berikut ini adalah strukturnya :

  1. Orientasi
  2. Insiden
  3. Interpretasi
Pengertian :
  • Orientasi penindasan untuk menentukan sikap arah tempat dan sebagainya yang tepat dan benar
  •  Insiden adalah peristiwa. khususnya yang kurang penting dan lain lain. hubungannya dengan peristiwa lainnya yang lebih besar  
  •  Interpretasi. pemberian kesan, pendapat atau pandang teoretis. terhadap sesuatu.
Unsur kebahasaan dari teks eksemplum meliputi 
 a) Kata Ketereangan tempat, waktu, tujuan, dan cara.
 b) Kata Hubung Intrakalimat dan Antarkalimat.
 c) Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat.

A. Kata Keterangan 
  •  Tempat ( ke,sampai,dari)
  • Waktu ( sering,selalu,sebentar lagi)
  • Tujuan ( bagi,guna,buat)
  • Cara (semaumu,secepatnya,sebaliknya)
B.Kata Hubung 
  • Antarkalimat

Contoh
Makna
1) Biarpun demikian/begitu sekalipun      demikian/begitu walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu

Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau pun bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya
2) Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya
Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya
3) Tambahan pula, lagi pula, selain itu

Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya.
4) Sebaliknya

Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya
5) Sesungguhnya, bahwasanya

Menyatakan keadaan yang sebenarnya.
6) Malah(-an), bahkan

Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya
7) (akan) tetapi, namun, kecuali itu
Menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya
8) dengan demikian

Menyatakan konsekuensi
9) oleh karena itu, oleh sebab itu

Menyatakan akibat
10) sebelum itu
Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya

  • Intrakalimat


Jenis
Contoh
1. Hubungan waktu

Sesudah, setelah, sebelum sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai
2. Hubungan syarat
Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala

3. Hubungan pengandaian

Anadaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanya

4. Hubungan tujuan

Agar, biar, supaya

5. Hubungan konsesif

Biarpun, meskipun, sekalipun walau(pun), sunguhpun, kendatipun

6. Hubungan pemiripan

Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana

7. Hubungan penyebaban

Sebab, karena, oleh karena

8. Hubungan pengakibatan

Sehingga, samapai(-sampai), maka(-nya)

9. Hubungan penjelasan

Bahwa

10. Hubungan cara
Dengan



C. Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat



1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. Kalimat majemuk setara merupakan gabungan kalimat yang kedudukannya setara. Adapun kata penghubung pada kalimat majemuk setara dapat berupa dan, atau, sedangkan, bahkan, lalu, dan kemudian.

Contoh Kalimat Majemuk Setara:
1. Kalimat Majemuk Setara Sejajar atau Menggabungkan.
Contoh kalimat: Dia menanam bunga serta rajin menyiraminya.

2 . Kalimat Majemuk Setara Berlawanan atau Mempertentangkan.
Contoh kalimat: Rendy tidak menulis surat, tetapi hanya sebatas melukis.

3.Kalimat Majemuk Setara Sebab-akibat.
Contoh kalimat: Penduduk Kota Surabaya panik lantaran terjadi gempa bumi.

4.Kalimat Majemuk Setara memilih.
Contoh kalimat: Dia bisa menunggu atau menemuinya langsung. 5. Kalimat Majemuk Setara Menguatkan. Contoh kalimat: Petinju itu bukannya keletihan, bahkan semakin kuat.
 2 .Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat:
- Kemarin Andy mencuci mobil. (induk kalimat)
- Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Ketika matahari berada di ufuk timur, Andy mencuci mobil. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
Andi mencuci mobil ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)



BAB 2
Menanggapi Sesuatu Berdasarkan Fakta
Setiap orang tentu sering memberikan respons atau tanggapan dengan menyampaikan sebuah pendapat yang menurut kita itu benar. Tanggapan yang kita berikan itu bisa berupa tanggapan setuju atau tanggapan tidak setuju yang disampaikan secara kritis melalui bahasa yang mudah dipahami.Kekrititisan tanggapan yang disampaikan sangat ditentukan oleh fakta,data,dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain.Tanggapan kritis, baik tanggapan untuk mendukung atau menolak dapat disampaikan melalui bahasa lisan atau bahasa tulisan. Tanggapan kritis juga dapat disampaikan lewat karya sastra sperti puisi dan cerpen. Contohnya dapat kitai ambil dari puidi yang ditulis oleh W.S. Rendra judulnya Orang Kepanasan. Kita dapat terpadana dan terkesima pada pesan yang ingin disampaikan penulis. Kita juga dapat mengemukan tanggapan-tanggapan kritis pada puisi tersebut. Salah satu teks tanggapan kritis adalah " Pesawat Kepresidenan". Teks tersebut disebut teks tanggapan kritis karena teks tersebut bersesuaian dengan struktur teks tanggapan kritis. Berikut ini adalah struktur teks tanggapan kritis :
  1. Evaluasi
  2. Deskripsi Teks
  3. Penegasan Ulang 
Pengertian :
  •  Evaluasi : pernyataan umum
  •  Deskripsi teks : informasi tentang alasan yg mendukung & menolak pernyataan
  • Penegasan Ulang : kesimpulan/keputusan yg diambil
Ungakapan tanggapan dapat dibagi menjadi beberapa ungkapan
a)  Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pelempar    gagasan
  1. Ide tersebut sangat tepat
  2. Pendapat yang dikemukan penulis sangat tepat
  3. Saya sependapat dengan hal itu
b) Ungkapan tanggapan menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis
  1. Tentu pandangan-pandangan itu dapat terbantahkan
  2. Pendapat yang penulis ungkapkan tidak berdasarkan fakta 
  3. Saya tidak sependapat dengan hal itu.
c) Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain 
  1. Dia mengatan bahwa ...
  2. Dia berpendapat bahwa...
  3. Penulis menyatakan bahwa ...
d) Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain
  1. Data yang disajikan menunjukkan bahwa ...
  2. Simpulan tulisan itu menunjukkan bahwa ...
  3. Alasan yang disampaikan penulis tidak tepat.
e) Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/ majas penghalusan
  1. Alasan pertama adalah ...
  2. Alasan kedua adalah ...
  3. Dasar berikutnya sebagai penguat pendapat saya  adalah....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar